YPAKmedia.com - Kumpulan arsip langka yang merekam Pertempuran Lima Hari di Semarang pada 14–19 Oktober 1945 kini dipamerkan di Rumah Pohan, kawasan Kota Lama, Semarang. Pameran yang berlangsung pada 9–17 Oktober 2025 ini menampilkan lembaran koran kuno yang menjadi saksi sejarah perjuangan warga Semarang melawan tentara Jepang setelah kemerdekaan Indonesia.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Kota Semarang, FX. Bambang Suranggono, mengapresiasi inisiatif tersebut. “Temanya sangat kuat, Ketika Api Menyala di Kota Semarang, mengingatkan kembali semangat juang warga dalam Pertempuran Lima Hari,” katanya. Ia berharap kegiatan ini menjadi tradisi tahunan agar masyarakat, khususnya generasi muda, semakin mengenal sejarah kotanya.
Kurator pameran, Kesit Widjanarko, menegaskan bahwa koleksi ini memiliki nilai akademis tinggi. Arsip koran yang dipajang merupakan sumber primer yang autentik dan langka. “Sayangnya, literatur tentang Pertempuran Lima Hari masih sangat minim. Karena itu, setiap potongan koran di pameran ini menjadi pengingat penting agar jejak sejarah tidak hilang ditelan waktu,” jelasnya.
Dari arsip yang dipamerkan, terungkap bahwa pertempuran tidak hanya terjadi di satu titik, tetapi di berbagai lokasi seperti Kampung Batik, Bulustalan, dan Gombel. Pameran ini menjadi jendela bagi masyarakat untuk menelusuri kembali api perjuangan yang pernah menyala di Kota Semarang—api yang melambangkan keberanian, persatuan, dan semangat mempertahankan kemerdekaan.***