YPAKmedia.com - Sejumlah fenomena astronomi akan menghiasi langit pada bulan Oktober 2025, salah satunya adalah hujan meteor Delta Aquarid 2025. Fenomena langit ini menjadi perhatian banyak pecinta astronomi karena menampilkan pemandangan spektakuler berupa kilatan cahaya yang melesat di angkasa. Hujan meteor ini termasuk peristiwa langka yang tidak terjadi setiap waktu dan menjadi momen menarik untuk diamati secara langsung tanpa alat bantu.
Asal Usul Hujan Meteor Delta Aquarid
Menurut laman Science NASA, meteor berasal dari sisa partikel komet dan pecahan asteroid. Saat komet mengorbit Matahari, debu dan puing yang dipancarkan menyebar di sepanjang lintasannya. Ketika Bumi melewati jejak puing tersebut, partikel-partikel itu bertabrakan dengan atmosfer dan terbakar, menghasilkan garis-garis cahaya yang dikenal sebagai meteor.
Hujan meteor Delta Aquarid diketahui berasal dari rasi bintang Aquarius, tepatnya dari bintang Delta yang menjadi sumber radian meteor. Penelitian yang dilakukan oleh astronom Don Machholz (1952–2022) menyebutkan bahwa komet induk hujan meteor ini berasal dari Kompleks 96P/Machholz, sebuah komet yang mengorbit Matahari setiap 5,3 tahun dan melintas delapan kali lebih dekat ke Matahari dibanding Bumi.
Waktu Terjadi dan Puncak Hujan Meteor Delta Aquarid 2025
Fenomena Delta Aquarid biasanya aktif sejak 18 Juli hingga 12 Agustus 2025, dengan intensitas tertinggi pada 29–30 Juli 2025. Namun, laporan terbaru dari Earth Sky menyebutkan bahwa hujan meteor Delta Aquarid juga akan kembali menghiasi langit dan mencapai puncaknya pada Sabtu, 11 Oktober 2025.
Pada malam puncak, hujan meteor ini dapat terlihat mulai pertengahan senja hingga menjelang fajar, dengan intensitas sekitar 7–8 meteor per jam dalam kondisi langit gelap. Jika cuaca cerah dan tidak ada cahaya bulan, jumlah meteor yang tampak bisa mencapai 15 hingga 20 meteor per jam. Sekitar 5–10 persen dari meteor Delta Aquarid bahkan meninggalkan jejak gas terionisasi bercahaya yang bertahan satu hingga dua detik setelah melintas.
Lokasi Terbaik untuk Mengamati
Hujan meteor ini paling baik dilihat dari Belahan Bumi Selatan dan wilayah lintang selatan Belahan Bumi Utara, termasuk Indonesia. Pengamat di daerah tropis memiliki peluang besar untuk menikmati keindahan langit tersebut, asalkan jauh dari polusi cahaya perkotaan.
Beberapa negara seperti bagian selatan Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia menjadi lokasi ideal untuk menyaksikan Delta Aquarid. Di wilayah dengan langit gelap, pengamat dapat menikmati panorama langit malam yang menakjubkan tanpa memerlukan teleskop atau binokuler.
Cara Melihat Hujan Meteor Delta Aquarid 2025
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik dalam mengamati hujan meteor Delta Aquarid, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
Cari lokasi gelap dan jauh dari lampu kota agar pandangan ke langit tidak terganggu cahaya buatan.
Gunakan perlengkapan sederhana seperti selimut, kantong tidur, atau kursi taman untuk berbaring dengan nyaman.
Arahkan pandangan ke langit luas, sekitar 45 derajat dari rasi bintang Aquarius.
Beri waktu mata beradaptasi sekitar 30 menit dalam kegelapan agar mampu menangkap cahaya meteor dengan lebih jelas.
Bersabarlah dan nikmati pemandangan, karena meteor muncul secara acak dan terus berlangsung hingga menjelang fajar.
Penutup
Hujan meteor Delta Aquarid 2025 menjadi salah satu fenomena langit yang sayang dilewatkan. Dengan sedikit persiapan dan lokasi pengamatan yang tepat, masyarakat bisa menikmati keindahan hujan meteor tanpa alat bantu apa pun. Pastikan cuaca cerah, jauh dari cahaya kota, dan arahkan pandangan ke langit timur untuk menyaksikan kilatan cahaya spektakuler dari rasi bintang Aquarius.
Fenomena ini tidak hanya memperlihatkan keindahan alam semesta, tetapi juga mengingatkan manusia akan luasnya jagat raya dan keajaiban di balik setiap cahaya yang melintas di langit malam.***